Tugas 4
Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Ciri-ciri
pengangguran
· Pengangguran
terbuka, adalah pengangguran yang terjadi karena lowongan pekerjaan yang lebih
rendah dan pertambahan tenaga kerja. Akibatnya, perekonomian semakin banyak
jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan.
· Pengangguran
tersembunyi, adalah pengangguran yang terjadi karena kelebihan tenaga kerja
yang digunakan. Contohnya iala pelayan restoran yang lebih banyak dari yang
diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar mengerjakan
luas tanah yang sangat kecil.
· Pengangguran
musiman, ialah pengangguran yang terjadi karena faktor kondisi iklim yang
biasanya disektor pertanian dan perikanan karena pada musim hujan penyadap
karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan dan terpaksa menganggur. Pada
musim kemarau para petani tidak dapat mengerjakan tanahnya
· Pengangguran
menganggur, adalah pengangguran yang hanya bekerja satu sampai dua hari
seminggu atau satu sampai empat jam sehari.
Perdagangan
Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu
negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra,
Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Hambatan yang
sering muncul dalam perdagangan Internasional
Hambatan perdagangan internasional sendiri merupakan
regulasi ataupun peraturan yang dikeluarkan pemerintah yang seringkali
membatasi perdagangan bebas. Banyak bentuk-bentuk hambatan yang bisa terjadi di
dalam proses perdagangan internasional, antara lain adalah:
1. Perbedaan Mata Uang Negara
Salah satu hal yang menjadi penghambat dari
perdagangan internasional adalah perbedaan dari mata uang negara. Seperti yang
anda ketahui, mata uang di masing-masing negara tentu berbeda satu sama
lainnya. Negara yang melakukan eskpor, tentu saja akan meminta negara pengimpor
untuk bisa membayar dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara
pengekspor. Pembayaran ini tentu berkaitan dengan nilai uang tersebut. Padahal
jelas-jelas nilai mata uang di setiap negara berbeda.
Jika mata uang dari negara pengeskpor lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara pengimpor, maka tentu saja akan
menambah biaya pengeluaran untuk negara pengimpor. Sehingga dibutuhkan
penetapan mata uang yang digunakan sebagai standar internasional agar kedua
pihak negara yang melakukan perdagangan bisa saling menguntungkan dan tentunya
mempermudah proses perdagangan.
2. Kebijakan Ekonomi Suatu Negara
Sama hal nya dengan nilai mata uang, setiap negara
juga memiliki sistem kebijakan ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Namun
terkadang penerapan kebijakan ini sangat mempengaruhi perdagangan internasional
sehingga dapat menghambat proses perdagangan yang berjalan. Misalnya saja
penetapan kebijakan mengenai pembatasan jumlah barang yang diimpor. Karena
kebijakan ini, tentu saja Negara yang
memiliki kebijakan tersebut akan membuat negara pengekspor menjadi
kehilangan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi ditambah dengan
biaya pajak eskpor impor yang tinggi, proses perijinan yang sulit tentu saja
bisa membuat proses perdagangan internasional menjadi terhambat.
3. Sumber Daya Yang Rendah
Kualitas dari sumber daya di sebuah negara tentu
saja akan mempengaruhi proses perdagangan internasional. Jika kualitas dari
sumber daya dan tenaga kerja yang dimiliki sebuah negara cukup rendah, maka
tentu saja akan menghambat proses perdagangan internasional. Mengapa? hal ini
karena kualitas produk yang dihasilkan negara tersebut akan mengalami kesulitan
bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan oleh negara lainnya yang memiliki
kualitas tinggi. Karena kondisi tersebut lah tentu saja bisa menjadi penghambat
bagi negara yang mengimpor untuk melakukan perdagangan internasional.
4. Kebijakan Tarif Yang Ditetapkan
Penerapan dari kebijakan tarif yang ditetapkan
sebuah negara juga dapat menjadi penghambat dari perdagangan internasional.
Tujuan dari penerapan kebijakan tarif ini untuk bisa membatasi masuknya
barang-barang yang diimpor langsung dari luar negeri. Dengan adanya kebijakan
ini, maka setiap barang yang masuk ke dalam sebuah negara tentunya akan dikenai
pajak. Sehingga dengan adanya peraturan tersebut, produk-produk yang dihasilkan
di dalam negara tidak akan kalah bersaing dengan barang-barang yang diimpor dari
luar negeri.
Dengan adanya pajak tersebut tentu saja membuat
barang-barang impor memiliki harga yang lebih mahal. Semakin besar nilai pajak
barang tersebut maka tentunya akan mmebuat pemasukan negara semakin bertambah.
Sehingga konsumen akan lebih membeli produk-produk yang dihasilkan dalam negeri
dengan harga yang terjangkau.(baca juga: Pewarisan Budaya)
5. Kebijakan Non Tarif
Kebijakan non tarif merupakan peraturan di dalam
sebuah perdagangan kecuali pajak yang masuk dapat menyebabkan perubahan nilai
serta membuat menafaat dari perdagangan internasional menjadi berkurang. Contoh
dari kebijakan non tarif ini dapat berupa pembatas jumlah barang yang diimpor,
larangan impor, pengaturan teknis pada barang impor, serta hambatan dalam
pemasaran.
Kebijakan mengenai larangan impor ini dapat
diterapkan kepada produk-produk yang tidak memenuhi ataupun melanggar dari
persyaratan yang ada, misalnya saja syarat untuk tidak mencemari lingkungan.
Sehingga semua barang yang masuk ke dalam negara tersebut harus dipastikan jika
tidak memiliki kandungan bahan-bahan yang berbahaya entah bagi manusia, hewan,
tumbuhan, serta lingkungan sekitar. Selain itu barang-barang tersebut juga
tidak diperbolehkan jika didapatkan dengan cara yang tidak sah atau ilegal.
6. Pembayaran Antar Negara Cukup Sulit Dan Memiliki
Resiko Yang Besar
Pada proses perdagangan internasional, biasanya
negara-negara yang melakukan impor akan mengalami kesulitan mengenai pembayaran
dari produk yang diimpor. Bila proses pembayaran tersebut dilakukan secara
tunai maka tentu saja negara pengimpor akan kesulitan serta memiliki resiko yang cukup tinggi,
misalnya saja jika terjadi perampokan. Oleh sebab itu biasanya negara-negara
yang mengeskpor tidak akan menerima pembayaran dalam bentuk tunai, namun lebih
memilih cara kliring internasional ataupun
telegraphic transfer atau L/C.
7. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Daerah
Hambatan lainnya yaitu dengan adanya organisasi
organisasi ekonomi yang berada di daerah. Kehadiran organisasi perdagangan baik
berskala internasional ataupun regional tentunya memiliki keuntungan serta
kelemahannya masing-masing yang dapat menimbulkan hambatan. Negara-negara yang
masuk dan terdaftar sebagai anggota dari organisasi tersebut tentu saja akan
mendapat sebuah keuntungan tertentu. Namun berbeda kondisinya dari
negara-negara lainnya di luar dari keanggotaan organisasi tersebut karena bisa
jadi membayar tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan lainnya.
8. Penerapan Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah berupa bantuan atau stimulus yang diberikan kepada produsen-produsen
di dalam negeri.Dengan adanya kebijakan ini maka tentu saja diharapkan dapat
melindungi produsen yang ada di dalam negeri agar usahanya semakin berkembang.
Selain itu, penerapan kebijakan ini tentu saja membuat harga produk dari dalam
negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga produk yang diimpor. Karena
kondisi inilah, peluang masuk dari barang-barang impor melalui proses
perdagangan internasional menjadi terhambat bahkan tidak dapat terjadi.
Contohnya saja, ketika terjadi penerapan subsidi pada industri pupuk.
9. Keamanan Suatu Negara Yang Tidak Terjamin
Kondisi suatu negara akan sangat berpengaruh pada
perdagangan internasional. Bila kondisi keamanan di sebuah negara tidak stabil
dan tidak terjamin, seperti terjadinya peperangan, kerusuhan, pemberontakan,
dan sejenisnya maka tentu saja akan membuat negara-negara lainnya merasa takut
jika melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Karena kondisi ini lah
membuat mereka lebih baik untuk beralih ke negara dengan keamanan yang lebih
terjamin. Dengan kondisi keamanan yang baik, maka tentu saja akan membuat
transaksi perdagangan semakin meningkat.
10. Kualitas Barang Yang Diperjual Belikan Buruk
Kualitas sebuah barang juga tentu akan menentukan
kesuksesan dari perdagangan internasional. Jika produk yang diperjual belikan
memiliki kualitas yang cukup buruk, tentunya akan kalah jika harus bersaing
dengan produk lainnya dengan kualitas yang cukup baik. Hambatan perdagangan
internasional ini berkaitan dengan rendahnya sumber daya manusia di sebuah
negara, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu penting untuk
sebuah negara dalam mengupayakan agar kualitas tenaga kerja di dalam negara
dapat meningkat, sehingga nantinya tidak kalah bersaing dengan produk-produk
lainnya dengan kualitas yang terbaik. Sehingga produk yang ada di dalam negerti
dapat bersaing di kancah internasional.
11. Kebijaksanaan Impor Di Setiap Negara
Setiap negara tentu ingin agar dapat melindungi
hasil dari produksi negaranya sendiri. Tidak ada negara yang menginginkan jika
produk-produknya tersaingi dengan produk lainnya yang berasal dari luar negeri.
Untuk itu tentunya setiap negara memiliki kebijakan tersendiri agar dapat
melindungi barang-barang yang diproduksi dari dalam negeri, termasuk kebijakan
mengenai tarif impor.
Bila pemerintah negara tersebut memberlakukan tarif
impor yang tinggi maka tentunya barang impor akan memiliki harga yang lebih
mahal dibandingkan dengan harga dari produk dalam negeri, sehingga hal ini akan
membuat masyarakat jadi kurang tertarik membeli barang-barang impor. Secara
tidak langsung, hal ini tentunya akan menjadi penghambat negara lainnya yang
ingin melakukan perdagangan.
12. Nilai Tukar Mata Uang Yang Terus Berubah-Ubah
Hambatan lainnya pada perdagangan internasional
adalah nilai tukar mata uang yang terus menerus berubah setiap saat.
Ketidakstabilan dari nilai tukar mata uang ini tentu saja membuat pedagang
internasional mengalami kesulitan dalam menentukan harga dari produk yang
diperjual belikan. Tidak hanya pihak pengimpor saja yang mengalami kesulitan,
kesulitan ini juga dirasakan oleh pihak pengekspor dikarenakan membuat proses
permintaan dan penawaran barang menjadi lebih rumit.
Komentar
Posting Komentar